Belajar Itu Asik

Belajar Itu Asik
Aku Senang Belajar

Wednesday, November 15, 2017

Pengertian Humor dan Jenis Homor




A. Pengertian Humor
Tidak semua orang memiliki pemahaman tentang humor. Hanya mereka  yang memang berprofesi dibidang humor yang akan lebih memahaminya. Belum ada informasi yang jelas tentang apa itu humor. Bahkan kebanyakan buku tentang humor hanya berisi contoh-contoh humor. Ada seorang Yunani tertarik pada penamaan segala sesuatu yang berkenaan dengan kesehatan. Baginya humor sangat bermanfaat untuk kesehatan karena bisa sebagai obat, sehingga dalam dunia kesehatan kata humor bermakna ‘cairan tubuh’ Suprana (Rustono, 2000:33). 

Terdapat dalam kamus umumnya menjelaskan bahwa humor merupakan sesuatu yang lucu dan menggelikan, bahwa humor adalah stimulus dan tertawa adalah respons. Namun, tidak selamanya tertawa terjadi karena adanya humor. Begitu pula humor tidak selalu menimbulkan orang tertawa, tersenyum, meringis, bahkan menangis juga bisa terjadi karena humor.



B.  Jenis Humor
Jenis humor sangat beragam. Berdasarkan bentuknya, Rustono (2000:39) menglasifikasikan humor menjadi dua, yaitu humor verbal dan humor nonverbal. Humor verbal adalah humor yang disampaikan dengan kata-kata, sedangkan humor nonverbal adalah humor yang disampaikan dengan gerakan tubuh atau dalam bentuk gambar. Selanjutnya, dari segi penyajiannya, terdapat humor lisan, humor tulis, dan kartun. Humor lisan disajikan dengan tuturan, humor tulis dipresentasi secara tulis, dan kartun diekspresi dengan gambar dan tulisan.
Freud (Rustono, 2000:39) klisifikasi humor dapat dilakukan berdasarkan dua kriteria, yaitu motivasi dan topik. Berdasarkan motivasinya, humor dibedakan menjadi komik, humor, dan wit. Komik merupakan humor yang tidak mengandung motivasi mengolok-olok, mengejek, atau menyinggung perasaan orang lain. Humor adalah kelucuan yang bermotivasi, misalnya mengejek atau menghina. Wit merupakan humor yang bermotivasi intelektual. Kemudian dari segi topiknya humor dapat diklasifiasikan menjadi empat tipe, yaitu humor seksual, humor etnik, humor agama, dan humor politik.

C. Fungsi Humor
Humor sebagai suatu kebutuhan bagi setiap orang memiliki banyak fungsi. Menurut Sujoko (dalam  Hasuna 2012:43) humor dapat berfungsi sebagai:
1)        Melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan, gagasan, atau pesan.
2)        Menyadarkan orang bahwa dirinya tidak selalu benar.
3)        Mengajarkan orang untuk melihat persoalan dari berbagai sudut.
4)        Menghibur.
5)        Melancarkan pikiran.
6)        Membuat orang menoleransi sesuatu.
7)        Membuat orang untuk dapat memahami soal pelik.
Di Indonesia kalangan mahasiswa gemar menggunakan humor sebagai sarana kritik sosial. Kegemaran itu menunjukkan bahwa mahasiswa adalah personal yang sedang dididik untuk menjadi yang kritis, serta harus skeptis sehingga jalan pikirannya akan menjadi ilmiah, tidak begitu saja menerima semua yang dihidangkan. Dengan ditanamkannya sikap itu, tidak heran apabila mereka akan protes ketika melihat orang yang seharusnya menjadi penuntun mereka, malah menyeleweng atau membuat trobosan seenak hatinya, serta bersifat munafik. Dalam hal ini, humor berfungsi untuk menghilangkan kejenuhan dalam hidup sehari-hari yang bersifat rutin. Sifatnya hanya sebagai hiburan semata. Selain itu, humor untuk menghilangkan stress akibat tekanan jiwa atau batin.

     

D.  Wacana Humor
Wacana merupakan satuan bahasa yang lebih tinggi tatarannya dalam linguistik. Kridalaksana (Rustono, 2000:19) menyatakan bahwa “wacana merupakan satuan bahasa yang paling lengkap unsurnya”. Istilah wacana adalah konstruksi teoretis yang abstrak yang terlaksana melalui teks, wacana berada pada tataran langue, sedangkan teks merupakan parole-nya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teks merupakan realisasi wacana.
Chaer (2007:267) wacana adalah satuan bahasa yang lengkap dan merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Sebagai satuan yang lengkap, di dalam suatu wacana terdapat gagasan, ide, konsep, atau pikiran yang utuh yang dapat dipahami oleh pembaca atau pendengar. Sebagai satuan gramatikal tertinggi dan terbesar, wacana terdiri atas satuan gramatikal di bawahnya, yaitu kalimat.
Wacana memiliki ciri-ciri dan sifat, antara lain:
1)   Wacana dapat berupa rangkaian ujar baik lisan maupun tulisan.
2)   Wacana mengungkapkan suatu hal.
3)   Penyajiannya teratur, sistematis, koheren, dan lengkap dengan konteksnya.
4)   Memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaiannya.
5)   Dibentuk oleh unsur segmental dan unsur nonsegmental.
Jadi, wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang tatarannya berada di atas kalimat yang terbentuk oleh unsur segmental dan nonsegmental yang saling terkait, sehingga sebuah wacana dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Berkaitan dengan humor, humor verbal baik lisan maupun tulisan, juga termasuk ke dalam wacana. Wacana dalam humor dapat berbentuk percakapan dan wacana eksposisi.

No comments:

Post a Comment