Bingung dari mana memulai menulis???
Setiap anak
pasti memiliki pengalaman yang berbeda satu sama lain. Pengalaman tersebut
tentunya ada yang menyenangkan dan ada pula yang menyedihkan. Pengalaman yang
menegangkan dan juga pengalaman yang penuh dengan kelucuan. Kejadian atau
peristiwa tersebut sangat terasa kurang kalau tidak pernah dibagikan kepada
kepada orang lain, terutama teman sekelasmu.
Membagikan pengalaman kepada orang lain tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Apalagi bila kita menginginkan pengalaman yang akan kita bagikan tersebut membuat orang lain atau teman terasa terkesan dengan pengalaman kita. Agar menjadikan pengalaman yang akan kita bagikan lebih menarik dan dimengerti oleh teman untuk itu kita harus menyusun kerangka tulisan kita terlebih dahulu.
<
Cara
menyusun kerangka karangan
Adapun cara menyusun karangan yang bisa Anda lakukan
adalah sebagai berikut :
1.
Temukan terlebih dahulu ide cerita yang akan kami tulis.
Ide cerita disini adalah pengalaman
kamu sendiri. Jadi tidak sulit bukan untuk menuliskannya. Apalagi setiap anak
pasti selalu memiliki aktivitas yang berbeda. Nah, dari aktivitas itulah kita
bisa menggunakannya sebagai karangan. Ayo, sudahkah kamu menemukan ide dari
pengalaman yang kami alami? Kalau belum silahkan pikirkan dulu.
2.
Pokok-pokok peristiwa kecil
Setelah kamu menemukan ide untuk
menulis cerita, maka selanjutnya buatlah pokok-pokok peristiwa kecil yang mendukung
peristiwa tersebut.
Misalnya sebagai contoh ketika kamu
akan berangkat ke sekolah. Ide ceritanya adalah " Perjalananku ke
Sekolah" Dalam perjalanan kami ke sekolah pastilah ada peristiwa kecil
yang kamu alami. Misalnya :
·
Ke sekolah
dengan menaiki sepeda
·
Pemandangan
indah selama perjalanan ke sekolah
·
Melewati
rumah salah satu teman
·
Tiba di
sekolah paling awal
·
Bersalaman
dengan bapak/ibu guru .
Susunan
kalimat inilah yang akan kita susun menjadi sebuah karangan. Jadi, setiap
kalimat yang merupakan ide pokok dari karangan yang akan kamu buat menjadi
beberapa paragraf. Sehingga kalau kita lihat dari kerangka karangan, maka
selanjutnya akan menjadi lima paragraf.
3.
Mengembangkan pokok pikiran kerangka karangan
Setelah itu selanjutnya adalah
mengembangkan pokok pikiran dari kerangka karangan tersebut. Kembangkan dengan
membuat kalimat-kalimat pendukung dari kerangka tersebut. Nah, dengan demikian
maka kamu tidak akan kesulitan untuk menyusunnya. Mengapa? karena semua itu
adalah pengalaman yang kamu alami sendiri. Berikut akan kami sajikan contoh
kerangka karangan berdasarkan pengalaman pribadi, yang kemudian akan
dikembangkan menjadi sebuah karangan yang utuh.
Contoh kerangka karangan :
Judul Cerita : Perjalananku Ke Sekolah
- ke sekolah dengan menaiki sepeda
- indahnya pemandangan sepanjang perjalanan
- bersepeda bersama Agus sabahat karibku
- tiba di sekolah degan selamat
- bersalaman dengan guru
- belajar bersama dengan semangat
Nah, selanjutnya kerangka karangan tersebut akan kita
kembangkan menjadi sebuah karangan yang padu berdasarkan pengalaman yang
dialami.
Perjalananku ke Sekolah
Aku bersekolah di sebuah sekolah yang tidak terlalu
jauh dari rumahku. Walaupun demikian aku salalu berangkat ke sekolah dengan
menaiki sepeda. Sepeda yang aku pakai ke sekolah adalah hadiah ulang tahun
dari Ayah. Sepeda tersebut sangat aku sayangi. Perjalanan selama ke
sekolah sangatlah indah. Indahnya pemandangan sepanjang perjalanan itu
tidak bisa dibeli darimanapun. Rumah berjejer di pinggir jalan dengan kondisi
rumah yang rapi. Pepohonan juga tampak tumbuh di pinggir jalan. Jadi desaku
memang tidak kalah dengan desa lainnya.
Setiap hari aku tidak pernah bersepeda sendirian. Bersepeda
bersama Agus sahabat karibku. Agus adalah anak yang baik. Ia selalu
membantu aku bila aku kesulitan dalam mengerjakan PR. Agus juga menaiki sepeda
yang sama denganku, dan sepeda itu juga hadiah dari ayahnya. Aku pun tiba di
sekolah dengan selamat. Setelah sampai di sekolah, sepeda aku taruh di
tempat parkir. Kemudian aku masuk ruang kelas.
Bersalaman dengan guru selalu aku lakukan sebelum memasuki ruang kelas. Budaya salim tersebut
sudah sering dilakukan oleh sekolahku.Semua anak sangat menghormati guru dan pegawai
di sekolah tersebut. Setelah memasuki ruang kelas, kamipun belajar bersama
dengan penuh semangat. Belajar di kelas yang bersih dan nyaman. Belajar dengan
penuh semangat.
<
No comments:
Post a Comment