Tujuan, Manfaat dan
Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Reading Menurut DePorter (1999) tujuan
pembelajaran Quantum Reading adalah sebagai berikut:
a)
membantu pembelajar untuk melenjit potensi dirinya,
b)
membantu meningkat pemahaman bacaan,
c)
mengatasi dalam hambatan dalam membaca,
d)
menciptakan kondisi linkungan belajar yang kondusif dalam kegiatan
membaca.
Hernowo
(2003: 57) mengemukakan manfaat pembelajaran membaca dengan menggunakan penerapan
Quantum Reading, membantu para siswa memunculkan potensi membaca mereka secara
menyenangkan, meningkatkan
pengetahuan yang lebih luas, menyenangkan
kepercayaan diri, membangun sikap
positif dalam membaca.
Membaca
cepat menuntut konsentrasi yang tinggi. Untuk mencapai konsentrasi yang tinggi,
siswa dikondisikan sebaik mungkin keadaan mental, fisik, dan lingkungannya.
Gunawan
(2003: 32) mengemukakan bahwa manusia memiliki empat jenis gelombang otak,
yaitu Beta, Alfa, Theta, dan Delta. Pengukuran gelombang otak ini didasarkan
pada getaran yang ditimbulkan oleh otak manusia dalam satu detik. Manusia tidak
mungkin bisa berada dalam dua gelombang otak yang berbeda dalam satu waktu.
Masing-masing gelombang ini menjelaskan suatu kondisi operasi otak yang berbeda.
Beta adalah keadaan awas dan aktif, Theta adalah keadaan hampir tidur atau
bermimpi, Delta adalah kondisi tidur tanpa mimpi, dan Alfa adalah kondisi yang
terjadi saat berada dalam keadaan yang rileks tetapi waspada, misalnya membaca,
menulis, melihat, dan memikirkan jalan keluar dari suatu masalah.
Dari
keempat gelombang otak tersebut, maka kondisi yang paling baik untuk belajar
adalah kondisi Alfa. Kondisi Alfa digunakan untuk mencapai hasil pembelajaran
yang maksimal. Untuk mencapai kondisi ini guru dapat membimbing siswa melalui
teknik visualisasi sebagai berikut (pembelajaran ini dilaksanakan sambil
memutar musik khusus pembelajaran).
DePorter
(2000: 185) menjelaskan tentang lima langkah pembelajaran Quantum Reading
sebagai berikut:
a. Jadilah pelajar yang Ingin tahu.
Quantum
Reading
berarti melontarkan pertanyaan. Sebelum memulai membaca, siswa membuat
pertanyaan seputar tugas membaca tersebut, misalnya:
i.
Tentang apa tugas ini ?
ii.
Manfaat apa yang ingin saya ambil ?
iii.
Bagaimana saya dapat menggunakan informasi ini ?
iv.
Dan sebagainya.
Dalam
langkah ini, siswa diharapkan memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk
meningkatkan minat terhadap bacaan yang mereka hadapi.
b. Masuki Keadaan Konsentrasi yang Terpusat
Membaca
cepat menuntut konsentrasi yang tinggi. Untuk mencapai konsentrasi yang tinggi,
siswa dikondisikan sebaik mungkin keadaan mental, fisik, dan lingkungannya.
Gunawan
(2003:32) mengemukakan bahwa manusia memiliki empat jenis gelombang otak, yaitu
Beta, Alfa, Theta, dan Delta. Pengukuran gelombang otak ini didasarkan pada
getaran yang ditimbulkan oleh otak manusia dalam satu detik. Manusia tidak
mungkin bisa berada dalam dua gelombang otak yang berbeda dalam satu waktu.
Masing-masing gelombang ini menjelaskan suatu kondisi operasi otak yang
berbeda. Beta adalah keadaan awas dan aktif, Theta adalah keadaan hampir tidur
atau bermimpi, Delta adalah kondisi tidur tanpa mimpi, dan Alfa adalah kondisi
yang terjadi saat berada dalam keadaan yang rileks tetapi waspada, misalnya
membaca, menulis, melihat, dan memikirkan jalan keluar dari suatu masalah.
c. Super Scan
Siswa dilatih untuk
melakukan Super Scan dengan cara, lalui setiap halaman dari tugas membacanya.
Lihat keseluruhan halaman sekaligus. Biarkan jari mereka "bermain
ski" menurut halaman buku. Dengan gerakan bolak-balik, seperti pemain ski
yang berslalom melalui turunan, bawa mata ke bawah halaman dengan cepat.
Biarkan mata mengikuti jari, mencari apa pun yang menonjol judul-bab, tebal,
gambar, grafik, pertanyaan di akhir bab.
d. Membaca
Sekali lagi, masuki keadaan
Alfa. Untuk meningkatkan kecepatan membaca, siswa membaca sedikit lebih cepat
dari tingkat membaca nyaman. Dengan kecepatan membaca mereka. Saat jari
mendorong mata dengan menggunakan jari sebagai penuntun visual siswa dapat
melipat gandakan melintasi halaman, siswa membaca lebih cepat dan efisien
daripada sebelumnya. Jari tangan menjaga agar tidak kehilangan tempat dan tidak
terjadi mengulang-ulang kata-kata yang sama.
Kebanyakan
orang membaca kata satu per satu. Otak kiri menekankan fokus pada bagian-bagian.
Tujuan utama Quantum Reader adalah membaca seluruh kelompok kata sekaligus
dengan menggunakan otak kanan, bagian yang memahami keseluruhan. Saat
menggunakan jari, lihatlah beberapa kata bersamaan, frase (ungkapan) mempunyai
arti yang lebih besar daripada kata yang berdiri sendiri.
e. Mengulang
Untuk
merekatkan pembelajaran membaca, siswa ditugaskan untuk mengulang bacaan dengan
cara mencatat ide pokok dari bacaan. Kemudian siswa didorong untuk menjelaskan
apa yang mereka baca kepada siswa lain, atau berbicara kepada diri sendiri
mengenai bacaan mereka
No comments:
Post a Comment