1. Secara umum,
pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan masih sangat terbatas.
Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah dimanfaatkan secara meluas.
Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet lebih banyak digunakan untuk
keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan interaktif.
2. Model pembelajaran
campuran yang baru mulai muncul. Pembelajaran tatap muka dan aktivitas belajar
online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi menunjang berbagai proses
pembelajaran, kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadangkala dalam bentuk
yang lebih terintegrasi.
3. Pendidikan jarak jauh
sekarang disajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di mana peserta
menggunakan TIK untuk berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan asynchronous
mode di mana para peserta belajar atau berkomunikasi secara mandiri pada waktu
yang berbeda kapan saja mereka online (anytime-anywhere learning). Dalam
kenyataannya pertemuan tatap muka atau interakasi (synchronous) masih
diperlukan untuk menunjang belajar mandiri dan asynchronous agar belajar dapat
lebih efektif. TIK memfasilitasi interaksi tingkat tinggi antara siswa, guru, dan
materi pembelajaran berbasis komputer. Komunikasi dapat dinamis dan bervariasi
sesuai keinginan siswa dan guru, dan ia dapat terjadi dalam berbagai bentuk
seperti e-mail, mailing list, chat, bulletin board, and konferensi komputer.
4. TIK sudah menjadi suatu
daya penggerak perubahan bidang pendidikan dan mereka adalah suatu bagian
integratif dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional. Bukti yang
berkembang menunjukkan semakin banyak negara yang mulai melengkapi sekolah
mereka dengan komputer untuk mencapai reformasi sekolah atau usaha peningkatan
sekolah atau bahkan untuk memberi sekolah mereka suatu penampilan modern dan
bertenologi. Bagaimanapun, dalam posisi ini banyak pendidik yang melihat
teknologi online sebagai suatu jalan untuk pengajaran, pelajaran, dan praktek
penguasaan baru, hanya mempunyai sedikit informasi tentang potensi dan
penggunaan otentik dari ICT dalam pendidikan. Pengalaman menunjukkan bahwa
pengenalan tentang teknologi di sekolah mengalami tiga fasa, yakni suatu tahap
penggantian di mana praktek tradisional masih terjadi tetapi teknologi baru
digunakan; suatu tahap transisi di mana praktek baru mulai muncul dan praktek
lama dipertanyakan; dan suatu tahap transformasi di mana teknologi memungkinkan
praktek baru dan praktek lama menjadi usang. Jika pendidik meminta dengan tegas
atas penggunapan TIK sebagai pengganti praktek yang ada, mereka tidak dapat
berperan untuk memecahkan permasalahan di bidang pendidikan yang saat ini
mereka temui.
5. Pengenalan TIK di
sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap sekolah pada diri
siswa. Karena TKI dan belajar berbasis web menawarkan keaneka ragaman yang
lebih besar dari tujuan, proyek, aktivitas, dan latihan dalam pembelajaran
dibanding kelas tradisional, minat dan motivasi siswapun meningkat secara
nyata. Para guru dan siswa terangsang karena pengajaran menjadi lebih dinamis
yang memperluas visi mereka seperti halnya akses ke bahan belajar dan perangkat
lunak bidang pendidikan yang bermutu tinggi. Lebih dari itu, para guru kelihatannya
termotivasi untuk mengajar dengan lebih kreatif. Portal pembelajaran
menghubungkan para guru kepada sejumlah racangan pelajaran, panduan guru, dan
soal-soal latihan siswa yang ditempatkan di Internet oleh institusi pemerintah,
LSM, dan institusi pendidikan.
6. Kelas online cenderung
untuk menjadi lebih sukses jika TIK dikombinasikan dengan suatu ilmu pendidikan
yang tepat. Gelanggang pendidikan dari pembelajaran online masih sangat muda.
Saat banyak institusi yang menawarkan kursus online, pemahaman mendalam tentang
isu pedagogis yang berhubungan dengan pendidikan online masih belum diselidiki
secara mendalam. Banyak kursus online yang hanya halaman web dikombinasikan
dengan e-mail dan ruangan chatting tanpa landasan pedagogis.
Pengalaman-pengalaman sukses menunjukkan bahwa telah ada suatu penurunan dari
aktivitas dipandu guru seperti halnya penurunan jumlah pembelajaran tatap muka
dan bergerak ke arah aktivitas yang berbentuk proyek dan pembelajaran mandiri
sebagai hasil pemanfaatan TIK.
7. Pembelajaran online
memungkinkan siswa mempunyai kendali lebih besar terhadap kegiatan dan isi
pembelajaran. Lingkungan online mennempatkan siswa di tengah-tengah pengalaman
belajar. Pada pembelajaran tradisional, pengulangan digunakan berkali-kali
dengan memperkenalkan informasi yang sangat serupa dalam format berbeda atau
dengan menanyakan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda. Padahal banyak
siswa tidak suka latihan yang berulang-ulang. Internet mendorong siswa untuk
menggali informasi dan contoh praktis. Hypermedia dan multimedia memudahkan
pendekatan yang belum pernah terjadi pada pembelajaran tradisional. Internet
mempromosikan suatu alternatif jenis belajar dengan melakukan (learning by
doing) di manapara siswa diminta untuk melakukan proyek yang berhubungan dengan
situasi hidup nyata. Teknologi menyampaikan informasi dengan penekanan pada
penciptaan dan explorasi aktif terhadap pengetahuan dibandingkan transfer
informasi searah, yang memungkinkan siswa tersebut untuk menggunakan secara
penuh kemampuan kognitif mereka sendiri.
8. Corak interaktif
sumber belajar memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan keterlibatannya
dengan pengembangan isi dan dengan demikian berperan dalam suatu situasi
belajar yang lebih otentik. Sebagai contoh, para siswa dapat mengakses perpustakaan
maya di seluruh dunia. Dengan demikian mereka mempunyai akses ke sejumlah besar
informasi dan sumber belajar yang luas yang tidak dapat dicapai dalam seting
pembelajaran yang tunggal. Sejauh yang terkait dengan guru, sejumlah besar
sumber belajar yang diletakkan di Internet telah membantu guru dalam menghadapi
tantangan mengajar sehari-hari. Para guru dapat saling betukar rencangan
pembelajaran, teknik pedagogis, dan strategi yang berhubungan dengan isu-isu
dan permasalahan umum.
9. Pembelajaran online
menyediakan perkakas teknis yang membuat belajar lebih mudah. Sebagai contoh,
bahasa yang digunakan untuk mencari informasi dan bahan belajar adalah segera
dan intuitif. Bahasa tersebut tidaklah harus dipelajari oleh pemakai dan dapat
diadopsi dengan usaha minimal. Tatabahasa Dan sintaksis dasar dapat digunakan
sebagai instrumen untuk mencari dan memperoleh informasi. Pengintegrasian
komunikasi dan authoring tools, bersama dengan alat penghubung clickto-connect
telah berhasil dengan mantap mempermudah proses mengecek email, mengakses data,
dan pengaturan atas koneksi konferensi komputer. Teknologi simulasi tau
visualisasi dapat membantu siswa untuk belajar sistem yang kompleks dengan cara
yang lebih kongkrit. Komunikasi percakapan berbasis komputer (Computer Mediated
Chatting = CMC) dan bulletin board dapat melengkapi pertemuan tatap muka.
10. Pendidikan dan
pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime. TIK
membuka suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pendidikan
jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan. TIK cukup
fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban langsung atas
permintaan yang semakin meningkat.
No comments:
Post a Comment