Monday, February 20, 2017

BEBERAPA ISTILAH DALAM RAGAM BAHASA INDONESIA

BEBERAPA ISTILAH DALAM RAGAM BAHASA INDONESIA



1.      Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :

1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian;

2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;

3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya;

4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode

tertentu;

5. bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat;

6. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir

Contoh : Skripsi, Tesis, dan Desertasi, dll.

 

2.      Fonem

Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.
Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata “cagar” dan “cakar”. Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/.
Sebaliknya dalam bahasa Indonesia bunyi [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah tiga fonem yang berbeda. Kata provinsi apabila dilafalkan sebagai [propinsi], [profinsi] atau [provinsi] tetap sama saja
Contoh :    bunyi [k] dan [g] pada kata “pakar” dan “pagar”.
                        bunyi [p] dan [m] pada kata “palu” dan “malu”.
3.      Morfem
Morfem ialah unit terkecil yang menjadi unsur perkataan. Sekiranya kata tidak boleh dipecahkan kepada unit bermakna atau tahu yang lebih kecil, maka kata-kata ini terdiri daripada satu unit atau satu morfem.
Misalnya “ minum ”. “ Minum ” tidak akan berfungsi dan memberi makna jika dipecahkan kepada mi dan num. Sebaliknya, kata “ diminum ” boleh dipecahkan kepada dua morfem, yaitu “ di “ dan “ minum ”. Kesimpulannya, perkataan boleh terdiri daripada beberapa morfem.
Morfem boleh dibagi dua, yaitu morfem bebas dan morfem terikat.
Morfem Bebas
Morfem terikat / imbuhan
Dapat berdiri sendiri, misalnya:
minum, cuti, sekolah, periksa
Bentuk imbuhan, misalnya:
mem, per, kan, ber
Mempunyai maksud sendiri.
Tidak mempunyai makna tetapi mempunyai fungsi tatabahasa atau tahu. Boleh mengubah makna sesuatu kata dan seterusnya makna ayat.
Morfem terikat / imbuhan
Morfem terikat / imbuhan boleh dibagi seperti berikut:
a.       Awalan. Ditambah pada bagian depan kata dasar. Misalnya membaca, menghafal.
b.      Akhiran. Ditambah pada bagian belakang kata dasar.
c.       Sisipan. Diselit di antara unsur unsur kata dasar. Misalnya telapak (tapak)
d.      Apitan. Ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran kata dasar. Misalnya, imbuhan per....an dalam permainan
Morfem adalah unit tatabahasa terkecil yang bermakna leksikal atau fungsian. Morfem sebagai kesatuan bentuk terkecil yang mempunyai arti leksikal/ gramatikal, bertugas membentuk kata dan bagian kata.
Menurut bentuknya, morfem dibagi dua yaitu :
a.       morfem bebas, dapat menjalankan fungsinya secara mandiri
Contoh : buku, uang, orang.
b.      morfem terikat mencakup :
  •  afiks / imbuhan dan konfiks / simulfiks,
Contoh :    per + lawan + an = perlawanan
                  me + rawat = merawat
  • kelas partikel yaitu kata tugas yang terdiri atas preposisi / kata depan dan konjungsi / kata penghubung.
Contoh : di, ke, dari, dan.
  • kelas partikel khusus
Contoh : pun, kah, lah serta si, sang.

4.      Kata

Kata dengan sendirinya mempunyai arti :
  • Sebuah bunyi dan perpaduan bunyi yang keluar dari mulut seseorang (ucapan). Misalnya: “ sepatah kata ”
  • Sebuah paduan / serangkaian huruf yang membentuk sebuah makna dalam suatu bahasa tertentu. Misalnya: tidur, makan.
5.      Frasa
Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal.
Ciri-ciri frasa :
1.      terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.
2.      menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
3.      mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
4.      bersifat nonpredikatif.
Contoh frasa :
1.      gunung tinggi
2.      guru bahasa Indonesia
3.      dengan tangan kiri
4.      tidak harus belajar
5.      membanting tulang
6.      ayah ibu
7.      kepada orang tua
Kategori Frasa
1.      Berdasarkan jenis / kelas kata frasa terbagi menjadi :
  • Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda.
Dapat berfungsi menggantikan kata benda.
Contoh :    buku tulis
                  lemari besi
                  ibu bapak
  •  Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.
Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.  
Contoh :  sedang belajar
                akan datang
                belum muncul
                baru menyadari
                tidak mandi
  • Frasa adjektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.
Contoh :  cukup pintar
                tidak cantik
                hitam manis
                murah sekali
                agak jauh
  • Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan.
Contoh :    di rumah
                  dari Bandung
                  ke pantai
                  dengan tangan kiri
                  oleh mereka
                  kepada nenek
2.      Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
  • Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).
contoh : kuda hitam (DM)
             anak ayam (DM)
             sudah datang (MD)
             dua orang (MD)
Macam-macam frasa endosentris:
a.      Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD.
contoh :  ibu kandung (DM)
               rumah ibu (DM)
               tiga ekor (MD)
               seorang anak (MD)
               rumah bersejarah (MD)
b.     Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan).
                          contoh :  Farah, si penari ular sangat cantik.
                                            D               M
                                         Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian SPMB.
                                            D                     M
c.      Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara).
contoh :  ayah ibu
               susah senang
               warta berita
               sunyi sepi
               tua muda
  • Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas.
contoh :  dari Bandung
                           kepada teman
                           di kelurahan
                           ke atap rumah
                           pada malam hari         
  1. Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi:
  • Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi).
contoh :   Ayah membeli kambing hitam.
                Meja hijau itu milik adik.
  • Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan / memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi).
Contoh : Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
                                    Orang tua Lintang baru kembali dari Amerika.
  • Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat  disisipi kata lain.
                    Contoh :   orang tua → orang yang tua
                                    meja hijau → meja yang hijau
  • Sebuah frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis.
                    Contoh :   Anak Pak Lurah / sangat cantik.
                                    Gadis yang berwajah ayu / baru datang / dari Jawa.
Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat.
6.      Klausa
Klausa ialah satu unit rangkaian perkataan yang mengandung subjek dan predikat yang menjadi konstituen kepada ayat. Klausa merupakan ayat yang membentuk ayat majemuk. Klausa terbagi kepada dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa tak bebas.
a.       Klausa bebas
Klausa bebas ialah klausa yang boleh berdiri dengan sendiri dan apabila diucapkan dengan intonasi yang sempurna, klausa bebas ini akan menjadi ayat yang lengkap.
Contoh : Ahmad menari. (klausa bebas)
b.      Klausa tak bebas
Klausa tak bebas ialah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan dalam ayat majemuk, klausa tak bebas ini dipancangkan ke dalam klausa bebas atau klausa utama.
Contoh :
1.   Dia lulus dalam ujian karena belajar bersungguh-sungguh.
2.   Dia lulus dalam ujian (klausa utama / klausa bebas)
3.   karena belajar bersungguh-sungguh (klausa tak bebas)

7.      Kalimat

Kalimat, dari bahasa Arab, adalah satuan linguistik yang terkecil yang bisa berdiri sendiri. Dalam bahasa Latin disebut sintaks atau sintaksis.

Linguistik

Dalam linguistik, kalimat adalah satuan dari bahasa atau arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final.
Contoh :    - Ayah pergi ke kantor jam 7 pagi.
                  - Adik sedang bermain bola di lapangan.
8.      Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Contoh Paragraf :
       Aksi para nasionalis dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu statis dan etnisis. Para statis berjuang atas nama negara yang diyakini sebagai tumpuan segala harapan dan aspirasi politiknya. Para etnisis berusaha mempertahankan independensi kelompok etniknya dari supremasi kekuasaan kelompok lain. Ternyata, dari dua kategori itu, nasionalisme Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Nasionalisme Indonesia memiliki sifat yang tidak antagonis terhadap fakta multi-etnik, multi-kultur, multi-agama, dan multi-lingual. Dasar dan falsafah negara Pancasila serta semboyan Bhineka Tunggal Ika, dapat mencegah nasionalisme Indonesia berubah menjadi fasisme Indonesia.
Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
a.   Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai   keseluruhan tulisan.
b.   Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
9.      Wacana
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, ada baiknya kita melihat batasan (definisi) wacana daripada beberapa tokoh bahasa di bawah ini:
  •  Stubbs, Michael
Wacana merupakan kesatuan bahasa yang lebih besar daripada ayat atau klausa. Dengan kata lain, wacana merupakan unit-unit linguistik yang lebih besar daripada ayat atau klausa, seperti pertukaran-pertukaran percakapan atau teks-teks tertulis. Secara ringkas; yang disebut teks bagi wacana adalah ayat bagi ujaran.
  • Asmah Haji Omar
Wacana ialah unit bahasa yang melebihi batas ayat, yang di dalamnya memperlihatkan hubungan-hubungan dan perkembangan fikiran yang berurutan seperti ayat, sejumlah ayat, ceraian, perenggan, bab, buku, novel, cerpen, cerita, dialog, siri buku (cerita) dan sebagainya.
  • Harimurti Kridalaksana
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarki tatabahasa merupakan satuan tatabahasa tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, ensiklopedia, dan sebagainya), paragraf, ayat atau kata yang membawa amanat yang lengkap.
  • Henry Guntur Tarigan
Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yangg mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tertulis.
      Contoh wacana : novel, buku, ensiklopedia, dsb.

JENIS-JENIS PARAGRAF

Jenis jenis Paragraf dan Contohnya
Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan buah dari pikiran pokok sebuah karangan yang kemudian dikembangkan menjadi satu karya tulis yang baik. Macam-macam paragraf yang kita ketahui ada 5 jenis yaitu :
Paragraf argumentasi
Paragraf deskripsi
Paragraf eksposisi
Paragraf persuasi
Paragraf naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar yang kemudian dibantu dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah karangan. Berikut ini kita pelajari perbedaan kegunaan paragraf-paragraf tersebut.
Jenis jenis Paragraf
Jenis jenis paragraf pada perkembangannya akan bergantung kepada penempatan kalimat topik, bentuk kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat pada topik tersebut. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini macam-macam paragraf yang dipakai dalam karya tulis :
Paragraf Argumentasi
merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca dengan isinya yang mengemukakan suatu pendapat yang diyakini. Ciri ciri paragraf argumentasi meliputi :
Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain, bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
Menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar dan sebagainya
Terdapat kesimpulan di akhir paragraf
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan gagasan pokok yang menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek tersebut. Tujuannya adalah untuk merasakan sendiri dari semua yang ditulis oleh penulis. Objek tersebut dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri ciri paragraf deskriptif yaitu :
Berisi bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis tersebut
Paragraf Eksposisi
Merupakan jenis paragraf yang tulisannya memberikan informasi mengenai sebuah teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasan. Ciri-ciri paragraf eksposisi meliputi :
Mengandung informasi di dalamnya
Karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
Bertujuan menjelaskan dan memaparkan
Berdasarkan fakta
Tidak bermaksud mempengaruhi
Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal.
Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca
Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca
Paragraf narasi
Merupakan bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya kejadian tersebut. Ciri ciri paragraf narasi :
Terdapat tokoh, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita
Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
Digunakan dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) maupun dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan).
Jenis jenis Paragraf dan Contohnya
1. Contoh paragraf argumentasi
“Polusi udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia yang terutama terjadi pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang semakin banyak, asap pabrik dan limbahnya adalah contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar, seperti udara menjadi kotor dan tidak sehat…”
2. Contoh paragraf deskripsi
“Mahasiswi itu terlihat tinggi semampai dengan balutan kebaya berwarna merah yang membuat kulit badannya yang kuning langsat tersebut nampak semakin cantik. Wajahnya dihiasi mata bulat yang bersinar dan disertai bulu mata yang tebal…”
3. Contoh paragraf eksposisi
“Bantuan untuk para korban musibah gempa yang terjadi di Yogyakarta sampai saat ini belum merata. Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa wilayah mengalami kekurangan bahan pangan dan alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah Bantul dan Muntilan..”
4. Contoh paragraf persuasif
” Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan dirasakan lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, penjualan sayuran organik akan lebih menguntungkan daripada sayuran biasa..”
5. Contoh paragraf narasi
“Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya. Dengan susah payah pintu rumah pun di buka namun, mukanya berganti dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan pintunya..”
Jenis paragraf mungkin berbeda dengan berbagai jenis pantun dari sisi penulisan dan makna, namun secara umum karya sastra yang baik dan benar tentu menekankan penggunaan paragraf yang sempurna.

MACAM-MACAM PARAGRAF

Macam-macam Paragraf - Sebutkan Macam-Macam Paragraf dan berikan contohnya? Nah, pasti kamu lagi dapet soal ini disekolah, bener nggak? Oke deh, mari kita bahas sama-sama apa aja sih sebenarnya macam atau jenis paragraf itu?


Macam-Macam Paragraf tersebut terdiri dari Paragraf Narasi, Paragraf Deskripsi, Paragraf Persuasi, Paragraf Argumentasi, dan Paragraf Eksposisi. Apa sih maksud paragraf-paragraf diatas? Ayo, kita bahas bersama satu-persatu jenis paragraf diatas.

Macam-Macam Paragraf

1. Paragraf Narasi ( Menceritakan )

Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.

Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.

Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2. Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.

Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

3. Paragraf Persuasi ( Mengajak )

Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.

Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.

Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.

4. Paragraf Argumentasi ( Pendapat )

Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.

Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.

Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

5. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )

Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.

Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.

Contoh Paragraf Eksposisi :

Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Nah, gimana Macam-Macam Paragraf dan contohnya diatas? Kalau masih bingung saya punya cara mudah untuk membedakan macam-macam paragraf diatas, cara ini diajarkan oleh Guru Bahasa Indonesia saya waktu di SMA. Begini kata beliau "Inget aja inti-inti dari jenis paragraf tersebut yaitu Narasi (Menceritakan), Deskripsi (Menggambarkan), Persuasi (Mengajak), Argumentasi (Pendapat), dan Eksposisi (Menjelaskan)".

Sekarang sudah lebih paham kan mengenai macam-macam paragraf? Kalau kamu masih bingung silahkan bertanya, nanti akan kami jawab secepat mungkin. Selamat belajar mengenai Paragraf. Ayo Belajar !!

Gagasan Pokok, Simpulan, Makna Istilah, Kalimat Penjelas

Gagasan Pokok, Simpulan, Makna Istilah, Kalimat Penjelas


Kompetensi : Membaca berbagai informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat dan berbagai bentuk teks.
Indikator : Menentukan gagasan pokok, simpulan, makna istilah, kalimat penjelas, pernyataan yang sesuai dengan isi paragraf.

Gagasan pokok adalah pokok masalah yang mendasari cerita yang bersifat abstrak/implisit atau kata-kata kunci yang terdapat dalam kalimat utama. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjiwai paragraf. Gagasan pokok dapat mudah ditemukan dengan menjawab pertanyaan "Paragraf tersebut membahas mengenai apa?", jawaban pertanyaan tersebut merupakan gagasan pokok.

Simpulan adalah suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas dengan kalimat sendiri. Intinya kalau simpulan kata-katanya tidk harus sama persis dengan paragraf yang ada di soal.

Makna kata atau istilah
Kata adalah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, dapat diujarkan sebagai bentuk bebas. Sedangkan istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu konsep, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Istilah ada yang berupa kata ada pula yang berupa idiom atau ungkapan. Idiom adalah gabungan kata yang membentuk kesatuan arti baru sehingga sering tidak dapat ditelusuri artinya berdasarkan arti unsur pembentuknya. Ungkapan adalah kelompok kata atau perkataan yang bersifat tetap da digunakan untuk menyatakan suatu maksud dengan arti kiasan.

Kalimat penjelas adalah pernyataan khusus, perincian atau bagian-bagian yang menunjang / menjelaskan kalimat utama.